Rabu, 17 September 2008

SaYaNG Ku

PuISi UnTUkMu SaYANg Ku








Terkadang cinta itu menyakitkan,na

mun cinta itu tidak bisa dipisahkan dengan sebuah kebahagiaan. Rasa cinta

ku yang begitu dalam seolah tidak ada arti di balik semua ini, namun aku tetap berusaha untuk selalu menyayanginya de

mi sebuah kebahagiaan..!!!




Untukmu Kasih

tak ada yang aneh-aneh…
sebab kasih....adalah baik adanya

lama sudah kubersembunyi...slalu dan slalu kuhindari
Sepertinya sudah terlindungi rasa ini
Walaupun banyak hal diluar kendali
Senang sekali...sungguh menghibur hati
Bahkan bahagia sekali
Inginku ku di”galak”in lagi...

Meski jempol kananku...mulai mengeluh
Jempol kiriku...datang membantu!!!!
Apalagi jika namaku disebut...

Sungguh aku tersenyum malu

Kata-katanya...penuh dengan kajian
Apalagi jika kata itu tersebutkan lagi...
kata dalam bahasa yang takkan pernah aku mengerti itu
sungguh melekat dihati

ku tak ingin mengatakan semua adalah pasti
karna semuanya belum terjadi...masih diuji
Tuhan yang tahu pasti...!! waktu yang mengeksekusi
Sebagai realita dikehidupan ini

Apa gerangan yang bakal terjadi lagi...
Smuanya harus kita syukuri dalam namaNya


Harapanku

Andai mimpi dapat menjadi kenyataan
maka aku akan meraih impian yang tlah
lama bergantung tinggi di atas bintang.
Bila kenyataan semudah impian maka aku
akan terbang menyesuri sang bulan.

Andai hidup seindah pelangi mungkin aku akan
terus beryanyi bersama kicauan burung di pagi
Hari menyambut datangnya sang mentari.
Harapan demi harapan aku miliki tapi tak satu
pun yang mampu aku raih.

Andai saja aku bisa hidup dalam mimpui mungkin aku
Akan menjadi orang yang paling berarti....


>>>I Love You More Now<<<

aku akan melakukan segala apa yang
telah engkau ucapkan dan aku akan
menjadikan jiwaku sebagai kelambu
yang menyelubungi jiwamu


hatiku akan menjadi tempat tinggal
keanggunanmu serta dadaku akan
menjadi kubur bagi penderitaanmu

ku akan selalu mencintaimu lily
sebagaimana padang rumput yang luas
mencintai musim semi.........


sayang sekarang kamu berada dimana?
kau tau aku menunggumu disini
tapi sampai sekarang kamu tak kembali
aku sangat menyayangimu,sangat mencintaimu
apa kamu tidak merasakan??


sayang kembalilah di sampingku





3 DIVA 1 COST


ferry_potter123




karnawan_y

syahrul_@mri

MaLaM TanPa CahAya BuLaN






cerita tentang bulan menatap malam


Ketika Bulan Membenci Malam

Bulan menatap Malam.

Rasanya benci dan hambar. Malam begitu dingin. Malam tak lagi ramai, tapi sepi dengan kebisingan yang sunyi. Malam sangatlah tak ramah, membiarkan Bulan sendirian.

***

Kini Bulan tak hanya membenci malam, tapi ingin berpisah dengan malam dan selalu mengharap pagi.

Setiap malam, Bulan tak lagi bersinar indah, dia diam. Wajahnya muram, Bintang-Bintang sungguh bingung menatap Bulan.

***

”Aku ingin lewatkan malam dalam diam, atau biarkan aku tertidur hingga pagi menjelang” ujar Bulan kepada Langit.

Langit menatap sendu wajah Bulan. Senyumannya memang telah hilang sejak peristiwa itu, di kala malam-malam merenggut kebahagiaan Bulan.

***

Langit hanya diam.

Bintang-Bintang meminta Langit untuk bertanya pada Bulan. Tapi, Langit diam. Langit merasa tak berdaya. Bulan terlalu rapuh, sendu, menyedihkan... Langit bagai melihat keriput di wajah Bulan.

Padahal, belum lama, Bulan begitu bersinar. Sinar cinta yang menyilaukan hingga kadang Langit tertegun menatapnya. Bulan melompat riang ketika berjumpa malam. Bulan nampak makin indah dengan hiasan malam.

Tapi, kenapa... Bulan kini lebih banyak diam, dan justru membenci malam. Langit berpikir keras, sambil mencoba mengingat-ingat sejak kapan Bulan mulai terlihat murung.

***

”Kenapa harus ada cinta, ya?” tanya Bulan pada Langit

”Karena dengan cinta, segalanya indah...” jawab Langit menatap Awan, sahabat sehatinya.

”Tapi, kenapa justru cinta melukaiku..” tanya Bulan.

***

Kini Langit ingat apa kata-kata Bulan di malam itu. Bulan terluka karena cinta. Cinta yang pernah Cahaya berikan padanya. Yah, semua ini karena Cahaya... Langit tak bisa diam mengingat itu. Langit harus menemui Cahaya.

***

”Cahaya...kenapa kau lukai Bulan?” tanya Langit ketika mendatangi Cahaya yang bersembunyi di dalam gua.

”Aku tidak melukainya, justru aku yang terluka karenanya”

”Kamu bohong...”

”Tidak, justru aku sangat mencintai Bulan”

”Lalu, kenapa kau tega melukai hati Bulan...?”

Cahaya terdiam. Dirinya seperti tak sanggup lagi bertahan dengan keadaan dirinya yang payah. Redup, bagai tak bernyawa.

”Aku mencintai Bulan, dan ingin terus menyinarinya....”
”Lalu....” tanya Langit tak sabar. Langit tak memerhatikan betapa rapuhnya Cahaya.

”Tapi, aku salah... tidak seharusnya kuberikan cinta pada Bulan, karena aku telah punya cinta yang lain. Yang menunggu untuk aku sinari...” jawab Cahaya takut-takut Langit akan menyerangnya.

”Lalu kenapa kau dekati Bulan?” tanya Langit tak sabar ingin menghantam perut Cahaya.

”Karena aku begitu mengagumi Bulan, dia indah, memukau....”

”Kamu jahat. Kini Bulan terluka dengan harapan darimu...”

”Iya, maafkan aku... aku juga mencintainya, karena itu aku juga tersiksa”

”Sekarang siapa yang kamu pilih, Bulan atau dia?”

”Aku... aku akan tinggal bersama dengan dia dalam waktu dekat...”

”APPPPAAAAAAAA” Langit pun tak kuasa menahan amarah dan menghantam perut Cahaya. Cahaya terpelanting hingga ke pojok gua.

***

Langit segera bergegas kembali menemui Bulan. Bulan masih murung. Bintang-Bintang masih mengelilingi Bulan yang bersedih hati.

Begitu melihat kedatangan Langit, Bulan berkata

”Aku tak pernah berharap cinta... karena aku sangat takut jatuh cinta...”

”Dia datang dengan sendirinya, Bulan...” jawab Langit

”Tapi aku tak pernah meminta, Cahaya yang mendekatiku...”

”Cinta itu begitu halus hadir di hatimu, hingga kau tak mampu sadari... ”ujar Langit

”Tapi, kemudian pergi dengan begitu kasar hingga kau sangat kaget kalau cinta ternyata telah pergi dari hatimu” sambung Awan

”Tapi, aku tak pernah mengharap Cahaya...” ujar Bulan.

”Hari itu Cahaya begitu baiknya hingga Bulan terpesona... Bulan nyatakan cinta kepada Cahaya.. baru kali ini cinta begitu indah karena Cahaya” ujar Bulan tersenyum getir

Langit, Awan dan Bintang-Bintang terdiam mendengarkan Bulan.

”Tapi, tiba-tiba, Cahaya menatap malam dan bilang, ’Bulan bukanlah yang Cahaya inginkan...’”

”Cahaya meninggalkan Bulan dan berkata, ada yang lain, kan dia sinari... dan itu bukan Bulan...” tangis Bulan

Cahaya pergi ketika berjumpa malam.

Bulan pun menjadi membenci malam.

Bulan tersedu sedan di hadapan Langit, berharap Langit mau memeluknya dan menyediakan pundaknya untuk Bulan.

Langit terdiam.

Langit menatap matahari yang akan terbenam.

Langit berharap, malam tak datang hari ini.

ucapan ulang tahun



Sebenarnya, puisi ini ingin saya berikan kepada adik kelasku. Tetapi, saya takut. Nanti, dia malah menyalahartikannya. Jadi, buat yang membaca blog aku aja deh! :)

Di Hari Ulang Tahunmu

Kumulai bait puisi yang tak indah ini
(atau bahkan tak layak disebut puisi),
dengan ucapan yang basi pula: “Selamat Ulang tahun!”

Apakah kau tahu?
Hari ini (hari ulang tahunmu), ayahku baru saja pulang
melamar pekerjaan di sebuah perusahaan populer.
“Hahaha! S1 saja belum tentu diterima. Apalagi, lulusan SD
yang tak dikenal oleh walikota.” Begitu sapa tetangga yang sedang minum susu kopi.

“Tidak mengapa, anakku! Setidaknya ayah sudah menginjakkan kaki
di lantai perusahaan itu!” ucap ayah sambil membelai rambutku.

Hari ini pula, kubayangkan diriku jadi ayah di hari ini.
Kuberpura-pura jadi gadis buta warna yang tidak tahu
aturan warna ulang tahunmu. Bajumu tidak cocok! Begitu kata undanganmu.

“Ah, anggap saja bajuku adalah puisi yang bisa jadi warna apa saja!” lawanku

Adakah kau juga tahu?
Hari ini (hari ulang tahunmu), ibuku baru saja pulang dari pasar.
Jualannya tidak laku. Sudah basi! Kata pembeli-pembeli itu.
Ibu yang pura-pura tuli membawa jualannya pulang ke rumah.

“Siapa tahu, besok masih bisa dijajakan!” ucap ibu saat melihat
tatapan sayu di mataku.

Hari ini pula, kubayangkan diriku jadi ibu dihari ini.
Kuberpura-pura jadi gadis buta angka yang tidak tahu
pukul berapa pesta ulang tahunmu bermula. Sudah terlambat!
Begitu kata satpam di depan pagar.

“Ah, siapa tahu jam tangannya macet-macet!” kataku sambil
menutupi semu merah di pipiku.

Hahaha! Ada-ada saja puisi ini.
“Selamat Ulang Tahun! Semoga Panjang Umur! Dan, Sukses Menyertaimu!”
Plok! Plok! Plok!


permainan pencinta alam

    Jaring laba-laba (Spider web)

  • Golongan umur: 13 tahun ke atas

  • Tujuan permainan: komunikasi

  • Tempat pelak sanaan : indoor dan outdoor

  • Jumlah peserta 2-3 kelompok,satu kelompok minimal 7 orang

  • Alat dan bahan yang dibutuhkan:

  1. tali rafia atau tampar dan dua buah pohon atau tiang untuk mengikat jaring laba-laba

Persiapan alat

  • Buat tali rafia atau tambang menyerupai sarang laba-laba. tapi jangan kecil-kecil nanti gak cukup untuk dimasuki orang

Cara bermain

  • Peserta dibagi kedalam berapa kolompok tiap kolompok minimal 7 orang. (Disesuaikan dengan celahnya)

  • Setiap kelompok melewati celah jaring laba melalui celah-celahnya satu celah hanya boleh dilewati oleh satu orang tidak boleh lebih.

  • Anggota kelompok diperbolehkan untuk bekerja sama. Anggota yang menyentuh tali harus di ulang lagi sampai berhasil.

tips berpacaran


Tips Berpacaran

Ada beberapa saran yang bisa Anda ikuti dalam pacaran demi kelanggengan hubungan pacaran itu:

  1. Jangan pernah membandingkan pacar dengan mantan pacar pacar sebelumnya.
  2. Jangan pernah mengkritiknya di depan umum.
  3. Selalu usahakan tetap berhubungan dengan pacar (telepon,surat/email, sms, dll).
  4. Bicarakan sikap yang Anda tidak sukai darinya dengan musyawarah.
  5. Biasakan meminta maaf bila Anda bersalah, berterima kasih bila Anda mendapatkan perhatian darinya.
  6. Bila ingin pacaran keluar, berpamitanlah pada orang tuanya dengan sopan sambil memberitahukan kapan akan pulang.
  7. Bila pulang, jangan lupa beli oleh-oleh untuk menunjukkan perhatian pada pacar, juga ortu-nya.
  8. Kalau ingin serius, sering mengobrol sama calon ipar atau mertua, tanya hobby atau hal lainnya agar dapat kesan bagus.
Kalau tips di atas tetap tidak bisa bikin pacaran anda langgeng atau tetap ga dape

IMAN ITU HANYA UNTUK PEMBERANI


IMAN ITU HANYA UNTUK PEMBERANI.

assalaamu’alaikum wr. wb.

Iman itu artinya percaya, paling tidak itu adalah arti yang paling mudah mengartikan iman itu sendiri. Tapi cukupkah demikian? Ternyata hal ini masih disambung lagi, dimana dikatakan bahwa iman itu adalah menyakini Allah sebagai tuhan dengan mengikrarkannya didalam hati melafaskan dengan lidah dan mengaplikasikannya dengan tindakannya. Jika demikian adanya maka iman itu jika disingkat lagi adalah percaya, lalu mengakui, lalu mengiyakan, lalu melakukan, dan terakhir adalah memberanikan diri untuk melakukannya.

Akhir-akhir ini kita bisa mendapati sebuah ungkapan yang berbunyi, “iman itu bisa naik dan bisa turun” dan kalimat ini pula yang dijadikan hujjah untuk membenarkan kesalahan saat ia khilaf. Sayangnya kita tidak pernah menanyakan bagaimana jika pada saat iman itu lemah lalu ia keluar dari dalam hati kita? Apa yang terjadi? Iman memang bisa naik dan turun tergantung situasi dan kualitas ibadah seseorang. Akan tetapi iman juga bisa keluar dan masuk. Bila ia masuk mungkin adalah sebuah berkah yang tiada taranya. Tapi bagaimana jika ia keluar? Apakah sudah ada jaminan bahwa ia akan kembali lagi. Lantas mengapa kita begitu menikmati titik turunnya iman tersebut.

Belum lagi sebuah fenomena yang sudah diprediksi oleh Allah 14 abad yang lalu. Dimana Allah mengatakan bahwa banyak orang yang hanya mengaku beriman dimulut saja akan tetapi ia adalah munafik alias tukang tipu, alias penakut.

Seharusnya, jika memang kita beriman maka kita menjadi seseorang yang berani. Berani mengatakan sekaligus membuktikan bahwa kita beriman kepada Allah. Bilal bin Rabbah pada saat disiksa dan diminta keluar dari keimanannya dia tidak mengiyakannya. Malah tetap berdiri pada keimanannya. Apapun resiko yang dihadapi ia siap. Dan itulah seharusnya mereka yang beriman. Mungkin, bilang saja bahwa kita memang umat akhir jaman dimana keimanannya naik turun. Akan tetapi benarkah demikian? Atau sebenarnya iman kita saat ini adalah iman yang keluar masuk. Dan mungkin saja lebih banyak yang keluar.

Kita mungkin akan dengan mudah mengiyakan saat ditanya apakah kita mengimani Allah sebagai Tuhan yang ESA. Akan tetapi benarkah kita sudah beriman kepada Allah. Sudah cukup banyak orang yang mengaku tapi apa hasilnya berbanding lurus dengan realita dan sikapnya dalam keseharian. Mengaku Islam mungkin memang mudah. Tapi merusak citra Islam itu jauh lebih mudah. Apalagi jika kita bermental pengecut dan pecundang. Tidak berani mengatakan bahwa “aku beriman kepada Allah” dengan pemaknaan yang sebenarnya. Pemaknaan yang membuat takut Abu Jahal saat harus mengucapkan dua kalimah syahadat. Dia takut karena harus mengakui bahwa Allah adalah tuhannya. Dia takut kehilangan kedudukannya karena harus duduk bersanding dengan para buruh. Dia juga takut untuk menyerahkan hartanya dijalan Allah nantinya. Mungkin, dia juga takut tidak punya banyak waktu untuk menjalankan bisnisnya karena harus menyembah Allah sehari lima waktu.

Jika menyatakan beriman kepada Allah telah membuat orang sekaliber Abu Jahal ketakutan, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga takut saat harus memperlihatkan keimanan kita dalam keseharian. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa beriman cukup dengan shalat saja. Cukup dengan memberikan senyuman saja. Cukup dengan sedekah saja. Cukup dengan berhaji saja. Tapi kita lupa bahwa amar makruf nahi mungkar harus kita tegakkan. Kita juga harus menjalankan syariat Islam secara kaffah bukan malah mempertanyakan keabsahannya.

Orang yang beriman seharusnya dia menjadi berani mengatakan bahwa ini adalah perintah Allah dan harus dijalani tanpa pernah mendakwakannya. Tidak pernah ada tawar menawar dalam beriman. Beriman artinya berani menampakkan keislamannya dalam bentuk yang utuh. Menerima orang lain yang sama-sama beriman sebagai saudara. Beriman artinya berani mengenakan jilbab dan menjaga hijab. Beriman juga berarti menjalankan semua perintah Allah lalu mengaplikasikannya dalam setiap saat dan setiap tempat.

Tapi sayang seribu kali sayang, saat kita harus dihadapkan kenyataan ternyata kita lebih berani berdiri disamping mereka yang mengingkari dan mempertanyakan Islam itu sendiri. Yang secara tidak langsung dia mempertanyakan keadaan anda sendiri. Kita cenderung duduk dibelakang meja saat ada yang berteriak minta tolong. Kita malah tertawa saat ada muslimah dihina dan dibuka auratnya. Kita juga malah memaki saudara sendiri saat dia berani mengatakan kenyataan bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Dan hebatnya lagi, kita berani mengatakan kepada orang-orang yang berdakwah dijalan Allah adalah orang yang hanya menyebarkan omong kosong. Hebat bukan? Tapi inilah kita. Orang yang mengaku dirinya beriman dan sekaligus mengaku bahwa Islam adalah agamanya.

Jika memang demikian adanya maka bukankah iman itu hanya diperuntukkan kepada yang berani? Berani mengambil keputusan, berani mengambil konsekuensi sebagai muslim, berani berteriak Allahu akbar dan maju kemedan jihad. Berani berbicara dan menyampaikan ilmu yang diketahuinya. Sekali lagi, sepertinya iman itu bukan diperuntukkan kepada kita yang pengecut dan pecundang. Bukan kepada kita yang bermental tempe. Bukan. Karena iman hanya untuk para pemberani. Pemberani yang mengambil langkah berani menuju syurga!!.

Wallahu`alam

Wassalamu`alaikum wr wb.

Cerita Di Ujung Senja

SABAR DAN SUKUR ( SAHABAT SETIA )

Assalamualaikum Wr Wb

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."(QS.2:153)

"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."(QS.2:155)

"Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".(QS.31:12)

"Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu."(Q.S.31:14)

Umar bin Khatab berkata : segala puji untuk Allah dalam setiap urusan dan keadaan.Beberapa ayat diatas mengajarkan untuk selalu bersabar dalam setiap musibah apapun bentuknya. Dan mengajarkan untuk bersyukur kepada Allah dalam bentuk apapun, karena hal ini tidak akan merugikan seorang manusia apabila dia bersyukur kepada Allah.

Sabar hematnya bisa diartikan adalah tegar, tenang, dan tabah dalam menghadapi sebuah ujian ataupun musibah yang sedang menimpa seseorang anak manusia. Sedangkan bersyukur itu adalah berterima kasih kepada kepada Allah, dalam bentuk apapun itu. Percaya atau tidak jika sabar dan syukur itu adalah sahabat dekat bakan saking dekatnya keduanya sehingga sering tak terpisahkan. Karena keduanya selalu berdampingan.

Kenyataan yang tengah terjadi diantara umat manusia adalah suatu pemahaman yang sampai sekarang menjadi icon bagi banyak orang. Yaitu: "Sabar itu ada batasnya!!!". Suatu penyataan yang sangat menarik untuk dicermati dan dipahamin. Hanya karena pemahaman ini, sekarang dapat dilihat begitu banyak manusia yang mengandalkan ini sebagai senjata keputus asaannya, pelampiasan emosinya, dan pembenaran atas sikapnya. Yang mungkin bila kita telaah lebih jauh lagi akan mendatangkan kebaikan dan kedamaian bagi dirinya dan orang lain. Terkadang karena pemahaman inilah begitu banyak manusia terlihat seperti cacing kepanasan, bergeliat yang tak tentu arah. Yang pada akhirnya akan merugikan dia dan orang lain. Mungkin contoh yang sangat sederhana dapat dilihat dari antrian sembako. Dan lain sebagainya yang sangat jelas dilihat disekitar anda saat ini.

Sebuah analogi nakal muncul, jika sabar itu ada batasnya maka syukurpun ada batasnya juga kan. Nah apakah ini mungkin? Tapi itulah kenyataan yang dihadapi sekarang. Begitu ada seorang anak manusia putus asa maka dia akan lupa untuk bersyukur, dan jika pada saat dia mendapatkan kesenangan atau kebanggaan maka dia akan mengatakan jika ini adalah hasil jerih payahnya. Yang pada akhirnya sikap yang sangat di benci Allah pun muncul kepermukaan. Yaitu ujub.

Begitu banyak orang tak pandai bersyukur dalam setiap keadaan padahal dibalik musibah itu selalu saja ada kebaikan. Apa yang hendak dinyana jika nafsu, keputus asaan, serta kesombongan telah meradang, Icon inilah yang akan berfungsi. Sungguh sangat disayangkan bukan?

Jika ingin di telaah lebih dalam lagi, jika kita ingin menggunakan akal sehat ini, otak yang diberikan lengkap dengan syaraf ini maka kita akan terdiam jika Allah MEMBERIKAN BATASAN DALAM SEMUA REZEKI, NIKMAT DAN KEBAHAGIAAN dengan terbatas, sama seperti sabar dan syukur kita yang terbatas? Apa yang terlintas dalam pikiran anda? Apa yang timbul dalam benak anda? Ya, sebuah ketakutanpun terbayangkan jika Allah sang Maha pemberi membatasi semua yang ada dibumi ini,ataupun membatasi yang ada pada diri ini mungkin? Sungguh sebuah kesengsaraan yang amat memilukan bagi seorang hamba yang sangat lemah dan bodoh ini.

Apa salahnya kita selalu bersabar jika Allah memberikan ujian kepada kita? Toh pahala akan mengalir dengan deras, dan Pintu Jannah pun yang yang dikhususkan kepada orang-orang yang sabar akan terbuka lebar. Bukankah kita bisa belajar dari nabi Yakub as.? Lihatlah bagaimana kesabaran beliau dibandingkan dengan kita. Sungguh amat jauh berbeda.

Apasalahnya jika kita selalu bersyukur? Toh dengan bersyukur akan tercipta suatu psikologis tersendiri kedalam diri ini bahawasanya kita adalah hamba dan orang-orang yang kaya. Menjadikan manusia-manusia yang amat ridha kepada Khaliqnya. Bukannkah dengan bersyukur nikmat akan bertambah dan kita tidak merasakan kekurangan? Bukankah dengan bersyukur kita akan menjadi sehat karena tidak ada penyakit serakah dan dengki yang sering sekali mengidap mereka-mereka yang bersifat Qarun. Bukankah rasa tenang dan nyaman ini sangat nikmat?

Berarti adalah salah jika sabar itu ada batasnya karena sesungguhnya itu hanya merugikan kita dan orang banyak. Jika anda seorang muslim maka anda harus bisa membuat orang lain dan orang disekitar anda merasa aman dengan tingkah dan perilaku anda dalam keseharian. Bukankah demikian idealnya muslim? THINK!!!

Yang jadi pertanyaan sekarang adalah sudahkah anda bersabar dan bersyukur? Serta sejauh mana???

t pacar.Hubungi segera Biro Jodoh Terdekat....!

Tidak ada komentar: